Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

TANYAKAN TUHANMU MENGENAI AKU

Sahabatku,  "Bila nanti kalian tidak melihat aku di surga, tolong tanyakan  Allah di mana aku, tolonglah aku ketika itu..dan jemputlah aku dari tempat yang Allah tentukan." Pesan senada pernah disampaikan oleh seorang Ibnu Jauzi, yang berkata pada sahabatnya sambil menangis : "Jika kalian tidak menemui aku di surga bersama kalian, maka tolonglah tanyakan Allah tentang aku" 'Wahai Rabb kami, si fulan sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau, maka masukkanlah dia bersama kami di surga" Pesanku kepada sahabat-sahabatku  dan pesan Ibnu Jauzi berdasarkan sebuah hadits : "Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, maka mereka pun bertanya kepada Allah : 'Ya Rabb !! kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...' Maka Allah berfirman, "Per

KEAMANAN DAN KEIMANAN

Keamanan dalam keimanan Keamanan merupakan hal yang sangat penting. Karena tanpanya, manusia sulit menjalani aktivitas kesehariannya baik aktivitas duniawi maupun ukhrawi Mewujudkan keamanan merupakan bagian dari iman. Ini adalah konsekuensi dari ukhuwah Islamiyyah. Rasulullah bersabda: الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ Seorang muslim adalah yang muslim lainnya selamat dari gangguan lidah dan tangannya (HR Bukhari Muslim) Rasulullah juga bersabda: َ فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِي بَلَدِكُمْ هَذَا فِي شَهْرِكُمْ هَذَا "Sesungguhnya darah kalian, harta-harta kalian dan kehormatan kalian, haram atas kalian sebagaimana haramnya hari kalian ini di negeri kalian ini dan pada bulan kalian ini" Kita dianjurkan agar selalu berdoa; اللَّـهُمَّ إِنِّـي أَسأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِـيَةَ فِـي الدُّنْيـَا وَالآخِـرَةِ، اللَّـهُمَّ إِنِّـي أَسأَلُكَ الْعَـفْوَ وَالْـعَافِـيَةَ فِـ

RUJUKAN MEMAHAMI NASH

Sahabat, Rujukan di dalam memahami al-Kitab dan as-Sunnah adalah nash-nash yang menjelaskannya, juga pemahaman Salafush Shalih dan imam-imam yang mengikuti jalan mereka. Dan apa yang telah pasti dari hal itu, tidak dipertentangkan dengan kemungkinan-kemungkinan (makna) bahasa. Alquran dan as-Sunnah, keduanya merupakan wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga, di antara keduanya sama sekali tidak terdapat pertentangan di dalamnya. Oleh karena itul, cara memahami al-Kitab dan as-Sunnah ialah dengan nash-nash al-Kitab dan as-Sunnah itu sendiri. Karena yang paling mengetahui maksud suatu perkataan, hanyalah pemilik perkataan tersebut. Para ulama menyebutkan kaidah di dalam memahami dan menafsirkan Alquran sebagai berikut: 1. Menafsirkan Alquran dengan Alquran 2. Menafsirkan Alquran dengan as-Sunnah 3. Menafsirkan Alquran dengan perkataan-perkataan para sahabat 4. Menafsirkan Alquran dengan perkataan-perkataan para tabi’in 5. Menafsirkan Alquran dengan bahasa Alquran dan as-Sunnah

KEUNIKAN BAHASA ARAB

Coba kita baca ungkapan bahasa Arab di bawah ini : خَيْرُ النَّاسِ مَنْ كَفَّ فَكَّهُ وَفَكَّ كَفَّهُ  وَشَرُّ النَّاسِ مَنْ فَكَّ فَكَّهُ وَكَفَّ كَفَّهُ  ْفَكَمْ مِنْ فَكَةِ كَفٍّ كَفَتْ فُكُوكَهُمْ  ْوَكَمْ مِنْ كَفَةِ فَكٍّ فَكَتْ كُفُوفَهُمْ  كَفُّوا فُكُوكَكُمْ وَفَكُّوا كُفُوْفَكُمْ . artinya: Sebaik² manusia adalah orang yang bisa menahan mulutnya (yaitu menjaga ucapannya) dan membuka tangannya (yaitu ringan tangan dan suka membantu) Sejelek² manusia adalah orang yang suka membuka mulutnya (yaitu tidak menjaga mulutnya) dan menahan tangannya (yaitu tidak suka menolong) Betapa banyak orang yang membuka tangannya (suka menolong) menahan mulutnya (menjaga ucapannya) Dan betapa banyak orang yang menahan tangannya (tidak suka menolong) membuka mulutnya (tidak menjaga ucapannya) Tahanlah mulut² kalian (yaitu jagalah mulut kalian) dan bukalah tangan² kalian (yaitu suka menolong) Ini adalah keistimewaan bahasa Arab, hanya berbekal dua huruf utama, yaitu huruf ف dan ك yang

SANGATLAH MUDAH BAGI ALLAH

Sangat mudah bagi AllahSWT untuk membunuh Abu Jahal, menghabisi Fir'aun dan membinasakan Namrud. Sangat mudah bagi AllahSWT untuk membunuh Donald trump, menghabisi Assisi, dan membinasakan Netanyahu. Sangat mudah bagi AllahSWT untuk menghancurkan Israel, membinasakan Amerika dan menenggelamkan Rusia. Sangat dan sangat mudah bagi AllahSWT untuk membinasakan si A, mengubur si B dan mencabut nyawa si C. Sangat mudah bagi AllahSWT untuk memenangkan partai-partai ISLAM, menyatukan hati-hati ummat dan mencerai beraikan barisan musuh. Tapi Allah SWT ingin melihat usahamu, mendengar keluhanmu, dan mengambil sebahagian darimu sebagai syuhada' AllahSWT ingin melihatmu berlelah-lelah, berkeringat dan bersusah-susah, agar kelak ada hujjah bahwa engkau pantas mendapatkan Taman surga-Nya. إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ ۚ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ ۗ وَاللَّهُ

TURATS

Syekh Ali Jum'ah berkata: Tujuan utama kita mempelajari atau mengkaji ilmu, pemikiran, dan semua yang dilahirkan oleh para ulama sebelum kita (turats), bukan hanya untuk sekedar menghafal dan mengulangnya saja, hingga perjalanan ilmu ini terhenti pada kita. Namun tujuan utama kita mengkaji turats adalah untuk mendapatkan serta menyerap metodologi, kaidah, dan alat-alat yang ada pada khazanah turats ini. Agar kita mampu melanjutkan perjalanan dan bangunan ilmu mereka. Kami tekankan lagi bahwa metode dan cara pikir, merupakan hal utama yang harus kita ambil dari turats ini. Kita tidak harus terlalu fokus mendalami detail permasalahan-permasalahan yang mereka bahas. Namun kita harus mengerti cara mereka berpikir, demi kebaikan zaman mereka. Hal ini akan mengantarkan kita kepada: 1. Sumber (dalil) penelitian, 2. Tata cara penelitian, 3. Kriteria seorang peneliti. Inilah yang kemudian dijadikan metodologi ilmiah modern oleh Roger Bacon. Padahal sebenarnya 3 hal ini merupakan uns

DUNIA INI RENDAH

Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk tidak menjadikan dunia sebagai dambaan melebihi dambaan akhirat dengan alasan bahwa dunia itu rendah lagi sementara. Hal ini jelas bukti kasih sayang Allah Tabaraka wa Ta'ala kepada hamba-Nya, supaya tidak terjerumus kepada cinta semu, cinta dunia yang akan mengakibatkan penyesalan di akhirat kelak, yakni siksa api neraka. PERTAMA: Harga dunia itu lebih murah daripada 1 sayap nyamuk. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda : لَوْ كَانَتْ الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ “Seandainya nilai dunia di sisi Allah setara dengan 1 sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir 1 teguk air pun.” (HR. At-Tirmidzi No. 2242) KEDUA: Permisalan akhirat dan dunia itu ibarat, laut dengan air yang menempel di ujung telunjuk. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: مَا الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ هَ