Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

JANGAN BERHUTANG

JANGAN  BERHUTANG Sebagian dari kita ada yang senang dengan perilaku hutang, walaupun terkadang dia mampu. Adapula yang memang menjadikan hutang itu sebagai gaya hidupnya. Ada juga yang kepepet tapi malas melunasinya walaupun sudah ada keluasan rezeki kemudian . Padahal yang demikian itu tidak baik, karena hutang termasuk perilaku buruk, yang akan membuat orang berakhlak tidak baik. Maksudnya dapat menimbulkan perilaku yang buruk bagi orang yang suka (hobi) berhutang, suka berdusta dan ingkar janji,  melambat-lambatkan pelunasan hutang walaupun  sanggup melunasinya secara berangsur,  apa lagi memutuskan hubungan dengan org yang memberinya hutang,  dengan alasan yg tidak logis,  seperti malu dan tidak enak.  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya seseorang apabila berhutang, maka dia sering berkata lantas berdusta, dan berjanji lantas mengingkari” (HR. Al-Bukhari). Lebih dari itu, hutang akan menyebabkan kesedihan di malam hari, dan kehinaan di siang hari. R

SOAL

SOAL Bismillahirrahmaanirrahiim. Assalamu'alaikum, Ana mau bertanya, ada calon istri meminta calon suaminya untuk membaca hafalan sebagian dari ayat al-Qur'an setelah akad nikah. Bagaimana hukumnya? Jawab: وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته Apabila seorang laki-laki menjadikan maharnya berupa jasa mengajari istrinya al-Qur'an ini dibolehkan. Dalam salah satu riwayat disebutkan, عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ امْرَأَةً جَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللَّهِ جِئْتُ لِأَهَبَ لَكَ نَفْسِي، فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَصَعَّدَ النَّظَرَ إِلَيْهَا وَصَوَّبَهُ، ثُمَّ طَأْطَأَ رَأْسَهُ، فَلَمَّا رَأَتِ المَرْأَةُ أَنَّهُ لَمْ يَقْضِ فِيهَا شَيْئًا جَلَسَتْ، فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكَ بِهَا حَاجَةٌ فَزَوِّجْنِيهَا، فَقَالَ: «هَلْ عِنْدَكَ مِنْ شَيْءٍ؟» فَقَالَ: لاَ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ: «اذْهَبْ إِلَى أَهْلِكَ فَان

WAHAI TUHANKU TAMBAHKANLAH KEPADAKU

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ✅ Allah tabaroka wa ta’ala berfirman, وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا “Dan katakanlah: Wahai Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu.” [Thaha: 114] Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata, واضح الدلالة في فضل العلم لأن الله تعالى لم يأمر نبيه صلى الله عليه و سلم بطلب الازدياد من شيء الا من العلم والمراد بالعلم العلم الشرعى الذي يفيد معرفة ما يجب على المكلف من أمر دينه في عباداته ومعاملاته والعلم بالله وصفاته وما يجب له من القيام بأمره وتنزيهه عن النقائص ومدار ذلك على التفسير والحديث والفقه 1) Ayat ini jelas menunjukkan keutamaan ilmu, karena Allah ta’ala tidak memerintahkan Nabi-Nya shallallahu’alaihi wa sallam untuk meminta suatu tambahan kecuali ilmu. 2) Ilmu yang dimaksudkan di sini adalah ilmu syar’i (ilmu agama) yang dengan itulah kita mengenal kewajiban seorang hamba dalam ibadah maupun mu’amalat, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifat-Nya, dan kewajiban untuk menjalankan perintah-Nya serta menyucikan-Nya dari berbagai kekurangan (yang tid