Ada apa denganmu negeriku?
Beberapa kejadian yang sangat aku sesali, menimpa tanah air kita, warga negara kita yang . Banyak sekali hal yang membuat saya bertanya ada apa dengan negara ini? Ada apa dengan rakyat kita, dimanakah bangsa indonesia yang pemberani dan berwibawa?
Banyak pertanyaan yang terlintas dalam pikiranku.... Tanpa ku temukan jawaban yang dapat menenangkan hatiku, atau setidaknya mengobati kehausan akan seribu pertanyaan tanpa jawaban.
Satu kejadian yang membuat aku bangkit dan berteriak, mengapa?ada apa dengan rakyat kita,bangsa kita? inilah kejadiannya :
Bulan April lalu, beberapa nelayan Mesir sedang berlayar seperti biasanya diperairan international. Tiba-tiba para pajak laut somalia mendatangi mereka dan menyandra mereka peserta barang dan kapal yang mereka miliki.. nelayan tersebut dibawa kesebuah perkampungan, yang jauhnya sekitar 300 km dari laut. mereka dihantui ancaman pembunuhan yang akan menimpa salah satu diantara mereka setiap harinya pada jam 4 sore .
Selama berbulan-bulan mereka menunggu bantuan dari aparat dan kepala pemerintah, namun bantuan itu tak kunjung tiba.Akhirnya mereka mengambil sebuah langkah dan memutuskan untuk menyerang perkampungan pembajak laut tersebut. pada malam hari mereka bergegas dan bersiap-siap menyerang, ketika waktunya tiba mereka keluar serentak melawan memukul, menghantam dengan tangan hampa, tanpa senjata, bahkan beberapa dari mereka masih dalam keadaan terborgol. banyak diantara mereka yang jatuh Syahid, namun tidak sedikit pula yang berhasil melarikan diri ke laut.
Mereka menyebrangi perairan international dengan tenaga sendiri alias renang, tidak takut resiko yang dapat menghadang... toh pada akhirnya inilah satu-satunya cara untuk membebaskan diri dari belenggu kezaliman.
Akhirnya, mereka ditemukan dan diselamatkan oleh kapal-kapal nelayan lain yang sedang berlayar diperairang tersebut.
Anehnya, sesampainya mereka ke tanah air, justru mereka disambut dengan kegembiraan dan penghormatan dari pemimpin pemerintah dan staffnya. Bahkan yang lebih aneh lagi, para nelayan itu diangkat sebagai pahlawan negara.
Pertanyaan yang patut dilontarkan adalah: kemana aparat dan kepala negara ketika rakyatnya ditindas dan diperlakukan dengan semena-mena?
Pertanyaan yang sama dapat kita lontarkan pada aparat dan kepala negara kita? kemanakah kalian ketika rakyat ini ditindas dan diperlakukan tidak manusiawi? Bahkan pertanyaan yang sama pula dapat kita lontarkan pada rakyat kita sendiri, dimanakah keberanian dan harga diri kalian, apakah telah kalian relakan untuk ditindas, disiksa dan diperlakukan tidak manusiawi?
Apakah kita bangsa bodoh?
Bila pertanyaan ini dilontarkan, pasti jawabannya adalah TIDAK. namun bila dilanjutkan dengan pertanyaan "Lalu kemanakah keberanian, harga diri, dan martabat negara serta individu kita?" maka jawabannya adalah TIDAK ADA
Marilah kita bandingkan dan amati letak perbedaan antara bangsa ini dengan bangsa Mesir
1/ Dalam masalah kecerdasan intelektual, kecerdasan alami dan kreativitas, Indonesia adalah negara yang lebih unggul dalam hal ini
2/ Dalam Masalah Kedamaian, kerukunan, dan penghormatan terhadap bangsa lain, indonesia pula lebih unggul dalam hal ini
3/ Dalam masalah kesabaran dan saling memaafkan, Indonesia masih unggul pula.
4/ Dalam masalah keberanian berkorban, keberanian bertindak, keberanian menanggung resiko. Mesir adalah negara unggul dalam hal ini
5/ Dalam masalah harga diri, batas campur tangan orang lain kepada kita. Mesir unggul pula dalam hal ini
6/ Dalam masalah harga diri yang dijunjung tinggi, Mesir masih unggul dalam masalah ini.
Mengapa? Bukankah Islam adalah satu, satu ajaran, satu batasan, satu prinsip? namun mengapa bangsa kita hanya menggunakan kedamaian dan kesabaran dalam menghadapi permasalahan yang kerap kali menimpa?
Apakah rakyat ini harus menunggu petinggi pemerintah untuk melakukan pembenahan demi memelihara dan menjaga hak serta mertabat seseorang? mengapa bukan kita yang memulai dari diri kita sendiri, kalau bukan kita yang membela hak kita, namun siapa yang akan membela dan menjaga kehormatan kita?
Rasulullah SAW mengajarkan kedamaian, namun mengajarkan pula membela dan mengembalikan hak bila dirampas atau hendak untuk dirampas. Rasullullah SAW telah mengajarkan pula Kesabaran, akan tetapi beliau mengajarkan dan memberi contoh batasan-batasan kesabaran yang wajar bagi seorang muslim. Rasulullah SAW mengajarkan pula keberanian kepada sahabat dan anak-anaknya hingga para sahabat dan keturunannya menjadi pilar-pilar Islam yang kuat yang berhasil menaklukkan spanyol serta menyebarkan Islam disebagian besar penjuru dunia kala itu, namun dimanakah keberanian itu sekarang? mengapa menghilang dan menjadi cerita masa lampau?
Berapa banyak TKI yang telah ditindas, disakiti, dan disiksa? Berapa banyak kehormatan dan aset negara ini dirampas?
Kesabaran bukanlah balasan yang sesuai dalam masalah penindasan hak.... Rasulullah SAW mengajarkan keberanian sebagai balasan yang sesuai dalam menindak para penindas.
Mengapa harus didiamkan hingga membesar, dan berakibat buruk baru lah berteriak dan bertindak? mengapa tidak dicegah dan dibatasi dengan keberanian dan kehormatan serta harga diri yang kita miliki dari awal mulainya?
Bangkitlah Rakyatku ...... Kembalikan Keberanian dan Kehormatan kita....
tas
BalasHapustes tes
BalasHapus