HILANGKAN PRASANGKA

Sering kita baca kata-kata ini, tapi selalu kita lupa kata terakhir dalam keseharian kita. Ko bisa? Iya sangat bisa, karena kita merefleksikan apa yang kita baca dan ulangi itu  tanpa menghayati, meresapi,  memahami, dan membaca tanda2 yang tersirat.  Kita hanya mengamalkan sesuai pemikiran kita yang sesungguhnya merupakan cerminan diri kita, tanpa menanyakan pada hati kita dan meresapi apa yg kita baca dan  apa yang kita dengar. 

seringkali kita terperangkap dalam prasangka kita sendiri, andai  sedikit saja kita mencoba meresapi dengan hati dan mencoba memahami dari sisi lain, bukan tidak mungkin pengamalan/refleksi dari pemahaman/keputusan kita akan akan sangat berbeda nantinya.. 

Meresapi  sebelum mengambil suatu opini  dan  kesimpulan inti dari agama kita sahabat, rasul saw mengajarkan agar kita menanyakan perkara pada hati kita استفتي قلبك, setelah digodok oleh akal kita. ini juga erat hubungan nya dgn kebersihan jiwa dan kesehatan kita, karena refleksk akal kita harus diiringi dengan persetujuan hati/perasaan. 
Perasaan dan hati yg bisa meresapi perkara2 dengan detil akan memberikan dukungan penuh atau petunjuk pada akal yang kemudian mengambil suatu tindakan yg mendekati sempurna/ benar. Ketika rasulullah menerangkan bahwa segumpal darah yg ada pada diri kita akan menentukan benar/sehat/bersih/suci nya diri kita dengan menunjuk pada hati/perasaan, tidaklah beliau saw katakan demikian sia2, nyatanya banyak keputusan dalam kehidupan kita yg dipengaruhi oleh akal dan prasangka semata, sehingga ucapan atau tindakan orang lain, bahkan orang terdekat kita tidak bisa kita resapi dengan hati kemudian kita cerna dengan akal, wal hasil, ya tau semua kan sahabat... 

Sahabat, bersihkan, resapi, dan pahami ucapan dan tindakan orang lain termasuk org terdekat kita dengan hati dan perasaan, sebelum   mengambil tindakan yang hanya mencerminkan pribadi dan akal anda semata yang dipenuhi prasangka, karena belum tentu ucapan dan tindakan orang lain sesuai dengan perasangka kita, dan jangan juga mengira bahwa tindakan/keputusan anda yg hanya mengandalkan akal dan perasangka anda tidak akan sampai kepada mereka yang kita zalimi hanya karena kesimpulan akal sesaat.

A.A.N 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENDA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH, HARUSKAH?

Statistik

PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI KONVENSIONAL DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI ISLAM DALAM RUMUSAN TEORI DAN PRAKTEK AKUNTANSI ISLAM