Air mani

Wa'alaykumussalam wr.wb.

Pernahkah kita berfikir atau merenungkan bahwa kita diciptakan dari air mani yang latah? Kemudian Allah ciptakan manusia dari air yg latah itu, dengan berbagai warna kulit, putih, sawo matang, hitam manis, cantik rupawan, ganteng, semua diciptakan Allah indah...!

Tanda2 kekuasaan Allah itu banyak pada diri kita, tapi قليلا ماتشكرون  (sedikit sekali kamu yg bersyukur).

"Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa ia diciptakan. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar dari tulang punggung (sulbi) dan tulang dada." (At-Thaariq: 5-6).

"Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan memulai penciptaan manusia dari tanah, kemudian Dia menjadikan keturunnya dari saripati air yang hina (air mani)." (Q. as-Sajdah 32: 7-8)

"Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh) nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi), sedikit sekali kamu yang bersyukur." (Q. as-Sajdah 32: 9).

"Katakanlah, "Dialah yang menciptakan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu yang bersyukur." (Q. al-Mulk 67-23).

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, kemudian Kami kembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang- orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka mendapat pahala yang tidak ada putus2nya." (At-Tiin 95: 4-6).

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani yang (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain, Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati. Kemudian, sungguh kamu akan dibangkitkan (dari kuburmu) pada hari Kiamat." (Al-Mu'minun: 12-16).

Wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DENDA DALAM LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH, HARUSKAH?

Statistik

PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI KONVENSIONAL DAN PRINSIP-PRINSIP DASAR AKUNTANSI ISLAM DALAM RUMUSAN TEORI DAN PRAKTEK AKUNTANSI ISLAM